Macetnya gang yang dipenuhi oleh mobil, gemerlapnya lampu malam, dan petikan gitar para pengamen serta harumnya berbagai masakan yang ditawarkan merupakan sajian lengkap dari Pasar Lama, Tangerang. Pasar Lama yang belokasi di pusat Kota Tangerang di dekat jalan Kisamaun, adalah Pecinan di Tangerang (sumber).
Lalu lintas yang sudah satu arah malam itu terasa begitu macetnya karena ada mobil yang keluar masuk sehingga membuat arus lalu lintas membuat tersendat. Mari simak ulasan beberapa tempat makan yang mungkin bisa menjadi referensi anda ketika mengunjungi Pasar Lama Tangerang.
Lalu lintas yang sudah satu arah malam itu terasa begitu macetnya karena ada mobil yang keluar masuk sehingga membuat arus lalu lintas membuat tersendat. Mari simak ulasan beberapa tempat makan yang mungkin bisa menjadi referensi anda ketika mengunjungi Pasar Lama Tangerang.
Vihara Boen Tek Bio
Menelusuri Jalan Kisamaun, di tengah-tengah jalan terdapat gang yang ramai sekali dilalui orang. Setelah masuk lebih dalam, banyak di sisi kiri dan kanan jalan toko yang menjual alat ibadah yang dominan bewarna merah. Ternyata di dekat toko tersebut terdapat salah satu vihara yang tertua yang terdapat di Kota Tangerang yang bernama Vihara Boen Tek Bio.
Vihara ini ramai sekali dikunjungi oleh orang untuk menjalankan ibadahnya. Dan konon vihara ini dibangun oleh seseorang yang berasal dari Tionghoa dan menjadi tonggak sejarah berdirinya Kota Tangerang (sumber)
Setelah melihat peninggalan budaya Budha yang khas tersebut, saatnya untuk mencicipi beberapa makanan yang tentunya hanya bisa anda temukan di sini.
Vihara ini ramai sekali dikunjungi oleh orang untuk menjalankan ibadahnya. Dan konon vihara ini dibangun oleh seseorang yang berasal dari Tionghoa dan menjadi tonggak sejarah berdirinya Kota Tangerang (sumber)
Setelah melihat peninggalan budaya Budha yang khas tersebut, saatnya untuk mencicipi beberapa makanan yang tentunya hanya bisa anda temukan di sini.
Bubur Kepiting Khas Pasar Lama
Jajanan pertama yang saya coba adalah bubur kepiting. Terlihat tangan lincah dari seorang kakek tua dalam menyajikan dan melayani pelanggan. Di warung kaki lima dengan kapasitas kursi yang tidak terlalu banyak tersebut, peminatnya sungguh banyak. Orang berganti-gantian mengisi tempat duduk yang kosong.
Saya memutuskan untuk memesan bubur special dengan harga Rp 20.000,- saja. Bubur special ini disajikan dengan mangkuk khas bewarna hijau dan terdiri dari kepiting, abon, ayam, manisan lobak, dan kacang mede serta ditemani oleh emping dan krupuk yang renyah. Sayang sekali pada saat itu Juhi favorit saya sedang tidak ada.
Rasa bubur special ini sungguhlah khas. Ketika semua bahan dicampur menjadi satu dan ditambahkan sambal, hhmmm.. sungguh lezat. Ini merupakan bubur yang menurut saya memiliki rasa yang unik, dan ditambah rasa khas dari lobak. Dalam satu sajian ini benar-benar lengkap dan porsinya pun tidak terlalu banyak sehingga pas juga di perut.
Selain menawarkan bubur kepiting, bubur komplit, warung ini juga menyediakan bubur ayam, dan harganya berkisar antara Rp 10.000,- sampai Rp 20.000,-.
Sate Ayam Pasar Lama H. Ishak yang Tak Pernah Sepi
Sajian selanjutnya adalah Sate Ayam H. Ishak yang sungguh ramai pengunjung. Dari jauh tampak kepulan asap dan aroma yang menggoda. Tampak berderet tempat duduk plastik yang tidak pernah sepi dari pengunjung dan juga tiga buah tungku pembakar sate.
Biasanya penjual sate hanya menggunakan satu buah tungku, tetapi warung sate ini menggunakan tida tungku yang menandakan bahwa sungguh banyaknya pembeli. Harga satu porsi sate ayam adalah Rp 18.000,- dan tak jarang banyak pembeli yang tidak hanya memesan satu porsi tetapi dalam partai yang besar.
Biasanya penjual sate hanya menggunakan satu buah tungku, tetapi warung sate ini menggunakan tida tungku yang menandakan bahwa sungguh banyaknya pembeli. Harga satu porsi sate ayam adalah Rp 18.000,- dan tak jarang banyak pembeli yang tidak hanya memesan satu porsi tetapi dalam partai yang besar.
Tak heran begitu larisnya sate ayam ini karena selain rasanya yang lezat, dan masih ada tekstur crunchy dari kacang yang tidak halus digiling pada bumbunya, sate ayam H. Ishak ini tidak membuka cabang di tempat lain. Sate ayam ini merupakan sajian khas dan tentu saja oleh-oleh dari Pasar Lama, Tangerang.
Roti Cane Asli dari India
Roti Cane Asli dari India
Bagaimana tidak asli roti cane yang satu ini, penjualnya saja sekeluarga yang memiliki keturunan India. Pembeli akan dilayani oleh ibu, bapak, dan dua anak muda yang sangat ramah. Tak perlu khawatir tidak bisa berbahasa India karena mereka semua sudah sangat lancar berbahasa Indonesia.
Warung ini menawarkan roti cane yang manis, dengan kari (ayam atau kambing), martabak, dan terdapat pula e-mie (mie dari saus kental bebahan dasar udang ebi). Rupanya penjual sudah membuat dahulu adonan roti cane yang setengah matang, sehingga proses penyajiannya menjadi cepat.
Adonan setengah matang tersebut kembali dipanggang di atas loyang datar panas sambil dipukul-pukul agar matang secara merata dan sedikit hancur. Untuk martabak, roti cane ditambahkan telur di atasnya yang sudah dicampur dengan kentang dan daun bawang.
Warung ini menawarkan roti cane yang manis, dengan kari (ayam atau kambing), martabak, dan terdapat pula e-mie (mie dari saus kental bebahan dasar udang ebi). Rupanya penjual sudah membuat dahulu adonan roti cane yang setengah matang, sehingga proses penyajiannya menjadi cepat.
Adonan setengah matang tersebut kembali dipanggang di atas loyang datar panas sambil dipukul-pukul agar matang secara merata dan sedikit hancur. Untuk martabak, roti cane ditambahkan telur di atasnya yang sudah dicampur dengan kentang dan daun bawang.
Satu porsi roti cane dan kari ayam dijual dengan harga Rp 17.000,- tidaklah terlalu mahal dan setimpal karena kuah kari-nya sangat enak sekali. Rasa pedas, ditambah rasa khas dari kari yang sangat kuat karena dimasak dengan tambahan daun kari.
Roti cane-nya sendiri sangat gurih dan tidak terlalu berminyak sayangnya pada bagian dalamnya sedikit ada adonan yang kurang matang. Tapi secara keseluruhan sajian ini benar-benar enak dan rasa Indianya sungguh kental.
Jika anda berkunjung ke Kota Tangerang, jangan lupa untuk mengunjungi Pasar Lama, Tangerang. Sebagai saran, sebaiknya bila membawa mobil anda jangan masuk ke daerah Pasar Lama karena jalannya yang macet sekali. Anda bisa memarkir mobil anda sebelum Pasar Lama, dan berjalan kaki menyusuri Jalan Kisamaun. Hitung-hitung habis makan kenyang lalu olahraga sedikit.
Sumber:disini
Sumber:disini
Labels:
Kulinary
0 Komentar untuk "Menikmati Kuliner Khas Pasar Lama-Tangerang"
PERATURAN KOMENTAR
✔ RELEVAN
✔ SOPAN
✖ LINK AKTIF
✖ SPAM
✖ DILUAR TOPIK
SILAKAN BERIKAN KOMENTAR ANDA